Selasa, 17 Desember 2013

Keistimewaan Wali Bapa...

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 أَيُّمَا امْرَأَةٍ نَكَحَتْ بِغَيْرِ إِذْنِ وَلِيِّهَا فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ، فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ، فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ، فَإِنْ دَخَلَ بِهَا فَلَهَا الْمَهْرُ بِمَا اسْتَحَلَّ مِنْ فَرْجِهَا، فَإِنِ اشْتَجَرُوْا فَالسُّلْطَانُ وَلِيُّ مَنْ لاَ وَلِيَّ لَهُ. 

Artinya : Siapa saja wanita yang menikah tanpa seizin walinya, maka nikahnya bathil (tidak sah), pernikahannya bathil, pernikahannya bathil. Jika seseorang menggaulinya, maka wanita itu berhak mendapatkan mahar dengan sebab menghalalkan kemaluannya. Jika mereka berselisih, maka sulthan (penguasa) adalah wali bagi wanita yang tidak mempunyai wali.”

“Dari Abu Hurairah, ia berkata, bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam: “Perempuan tidak boleh menikahkan (menjadi wali) terhadap perempuan dan tidak boleh menikahkan dirinya,” (HR. ad-Daraqutni dan Ibnu Majah)

Urutan Wali Nikah dalam Islam

Berikut adalah urutan wali nikah dikutip dari buku Panduan Lengkap Muamalah: Menurut Al-Quran, Al Sunnah dan Pendapat Para Ulama oleh Muhammad Al-Baqir :
  • Ayah kandung
  • Kakek (ayah dari ayah)
  • Ayahnya Kakek (buyut)
  • Saudara sekandung
  • Saudara seayah
  • Anak laki-laki dari saudara laki-laki sekandung (keponakan)
  • Anak laki-laki dari saudara laki-laki seayah
  • Paman seayah seibu
  • Paman seayah
  • Anak paman seayah seibu (sepupu)
  • Anak paman seayah
  • Cucu paman seayah seibu
  • Cucu paman seayah
  • Paman ayah seayah seibu (kakak/adik kakek)
  • Paman ayah seayah
  • Anak paman ayah seayah seibu
  • Anak paman ayah seayah
  • Paman kakek seayah seibu (kakak/adik buyut)
  • Paman kakek seayah
  • Anak kakek seayah seibu
  • Anak paman kakek seayah
  • Wali hakim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar